Sudahkah Anda daftarkan blog Anda ke Blog Directory?
.

Job Lead Websites To Use In Your Telecommuting Search

Job Lead Websites To Use In Your Telecommuting Search

Let me ask you a question: are you tired of using job sites only to find scam after scam? I bet you're nodding your head in agreement to that question. I know that I was sick and tired of spending all my time online searching for telecommuting jobs only to find scams.
Any type of free job site is going to have a few scams, but some sites have more legitimate jobs than others, and some are easier to use than others.

There is one job site that I enjoy, have found the most legitimate jobs from, is the easiest to search through, and has a good variety of jobs. This site is http://www.craigslist.org/. If you've never used this job search website, I would start using it today! What makes it such a superior job lead website? Well, let me tell you what I personally like about it.

I like that there is an option to search telecommuting jobs only; not too many job sites have this option built into the search feature. You simply go to whatever city you want, select whatever category you want, and click on the telecommuting option. Then, it pulls up the telecommuting jobs! It's sooooo easy!

I also enjoy that there are so many great categories, and there are some really diverse categories. If you're looking for jobs in administration, biotech, writing, teaching or many others, you can find them at http://www.craigslist.org/. I also enjoy that there are so many cities and countries to search through. If you're searching for Canadian telecommuting jobs, there are options to search that country. If you're looking for telecommuting jobs in Ireland, there is an option to search that country and many other countries as well. Plus well over 30 US cities!

To find the best results, I go to http://www.craigslist.org/ and start with the first city, Albany, and start with the first category, accounting and finance, and then start searching through every city and category! Sounds simple right? It is simple, but you need to stay committed to looking for jobs everyday.

Telecommuting jobs go fast, so searching everyday at Craigslist.org will be your best bet. You need to jump on the jobs the day they are listed. Is this going to take time on your part? Of course, but if you're serious about working at home, you will find the time to search everyday for jobs. Craiglist.org is one of the easiest job search websites I've found, and it's one that I go to in order to find legitimate leads from every single day! My husband has even started using it to find offline jobs in our area.

I have other job search websites that you can try out listed on my MommysPlace site. I haven't used all of the websites on this list, so please know that I can't vouch for them all or tell you if they are the best to use. You should try as many as you want in order to decide which ones work best for you.

http://www.mommysplace.net/work_at_home_job_sites.html

Now get out there and get searching! I wish you the best with your job search.

----------------------------------------------
by Nell Taliercio



ALTRUISME

Perkataan Altruisme berasal dari bahasa perancis dari kata autrui yang artinya orang lain. Dalam doktrin etika altruisme diartikan sebagai perbuatan yang lebih mengutamakan kepentingan orang lain atau orang banyak dibandingkan kepentingan diri sendiri.
Sebagai perawat kita harus bisa memahami mengapa harus menolong orang lain? Altruisme lebih menitikberatkan pada kesejahteraan orang lain. Tidak diartikan secara altruistik diri juga tidak menampilkan kompensasi yang adekuat dan pengulangan atau pengingkaran secara praktis atau pegorbanan diri.
Pada akhirnya altruisme dapat diartikan sebagai bentuk perubahan sosial yang dibuat untuk manusia dalam bentuk kebutuhan akan kesejahteraan. Salah satu tujuannya adalah secara profesional harus dapat membantu orang lain dalam memberikan pelayan dan mengembangkan kemampuan sosial. Secara legitimasi diperlukan peran perawat dalam melakukan pekerjaannya untuk mengadakan perubahan struktur yang besar dan proses perubahan sosial dalam meningkatkan kesehatan individu dan kemampuan dirinya.


ETIK DAN TANGGUNG JAWAB

Keyakinan diri pada seseorang dan masyarakat dapat memberikan berupa kesadaran akan petunjuk untuk melakukan tindakan. Kode untuk perawat umumnya menampilkan penguatan nilai hubungan perawat dengan klien dan tanggung jawab dan pemberian pelayanan yang merupakan rujukan untuk semua perawat dalam memberikan penguatan untuk kesejahteraan pasien dan tanggung jawab sosial. Pilihan etik bertanggung jawab dalam menentukan pertanggung jawaban, resiko, komitmen dan keadilan.
Hubungan perawat dengan etik adalah kebutuhan akan tanggung jawab untuk merubah perilaku. Dimana harus diketahui batasan dan kekuatan dan kemampuan yang dimiliki, juga dilakukan oleh anggota team kesehatan, perawat yang setiap waktu siap untuk menggali pengetahuan dan kemampuan dalam menolong orang lain; sumber-sumber yang digunakan untuk dipertanggungjawabkan. ***

BEDEWO
(Versi Bonai Kunto Darussalam)


I.Pengantar
“Bedewo” adalah istilah dalam dealek Melayu lokal (dalam hal ini dealek Bonai), yang berarti “Berdewa”, berasal dari kata “Dewa”. Pengertian “Dewo” disini tidak identik dengan “Dewa” dalam agama tertentu, karena “Dewo” dalam dunia magi suku Bonai adalah makhluk halus biasa sederajat dengan mambang, peri, jin, setan, hantu dan sebagainya, yang dapat mendatangkan penyakit, tetapi dapat pula mengobati penyakit.
Perlu dijelaskan disini, bahwa pada dibeberapa tempat di Daerah Riau -- termasuk di Kabupaten Kampar -- terdapat “permainan magi” yang disebut “Bermain Dewo” yang fungsinya sebagai permainan (hiburan) dan tidak sama dengan Bedewo.
Bedewo adalah upacara pengobatan tradisional suku Bonai yang mendiami enam desa dalam Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Kampar Propinsi Riau, terutama di desa Bonai sendiri.
Dilaksanakan dengan mantra, ramuan berupa bunga-bungaan, harum-haruman, seni merangkai janur yang indah dan unik serta tarian yang lincah dan nyanyian yang mendayu-dayu dan sangat banyak ragamnya, Bedewo bagi suku bonai tidak saja sebagai salah satu upacara pengobatan, tetapi juga sebagai salah satu bentuk kesenian yang dicintai dan dipelihara oleh masyarakat pendukungnya.
Namun Bedewo diturunkan dalam tulisan ini lebih menitikberatkan kepada fungsi utamanya, yakni sebagai upacara pengobatan magi suku Bonai.
Bedewo berfungsi sebagai (1) mengetahui jenis penyakit, (2) mengobati penyakit, dan (3) memantapkan penyembuhan sekaligus “membayar niat” (nazar) dan “mematikan obat” dengan “membayar jabi”, yakni persyaran tertentu yang harus dipenuhi oleh si sakit (pasien) terhadap sang dukun, misalnya memberikan kain putih sepanjang lima hasta, ayam dan sebagainya.
Fungsi “mengetahui jenis penyakit “ dan “mengobati penyakit” dilakukan pada Bedewo Awal atau Bedewo Mulo, disebut juga dengan Bedewo Pengobatan, sedangkan fungsi “Memantapkan Penyembuhan” dilakukan pada Bedewo Tutup, yang disebut juga sebagai Bedewo Membayar Niat.

II. Pelaku
1.Dukun Bedewo
Dukun Bedewo adalah orang yang melaksanakan pengobatan. Dialah yang membaca mantra, menyanyi, menari, sekaligus mengetahui jenis penyakit dan berupaya mengobatinya. Dukun Bedewo ini selamanya laki-laki (tak pernah perempuan), dan menari untuk pengobatan lazimnya dilakukan oleh seorang saja. (hal ini berbeda dengan pertunjukan bedewo sebagai atraksi kesenian, yang dilakukan oleh beberapa orang termasuk juga para penari wanita

2.Penabuh Bebano
Penabuh Bebano, adalah orang yang bertugas menabuh Bebano, sesuai dengan irama tari dan nyanyi yang dilakukan oleh Dukun. Penabuh Bebano harus tahu irama setiap jenis tari dan nyanyi yang sangat banyak ragamnya, dan tahu pula kapan irama lagu dan tari itu diganti dengan irama lainnya. Penabuh Bebano juga harus dapat menyanyikan lagu-lagu Bedewo, baik sendirian maupun secara berbalas-balasan dengan Dukun. Lancar-tidaknya irama tari dan nyanyi sangat banyak ditentukan oleh irama Bebano, karena dalam acara ini, musik pengiring satu-satunya hanyalah Bebano.

3.Dayang-Dayang
Dayang-dayang adalah orang yang ditugaskan untuk mempersiapkan semua keperluan untuk upacara itu, seperti mempersiapkan perdupaan, bertih, cawan, bunga-bungaan, merangkai janur pucuk kepau dan sebagainya. Dayang-dayang ini lazimnya terdiri dari wanita. Tugasnya hanya selama dalam persiapan saja, dan ketika acara berlangsung, dia tidak lagi ikut campur.

4.Penyigi Damar
Penyigi damar bertugas membuang arang yang ada pada obor khusus yang terbuat dari damar, dan menjaga agar obor itu jangan padam. Membuang arang damar tersebut dengan mempergunakan sepotong ranting disebut “menyigi”. Penyigi damar harus laki-laki, dan tidak diperbolehkan perempuan.

III.Peralatan
1.Bebano
“Bebano “ adalah sejenis alat musik pukul (gendang) yang terbuat dari batang kayu atau pangkal batang kelapa, yang dipasangi dengan kulit hewan, biasanya kulit kambing atau kulit domba, namun Bebano orang Bonai sering pula mempergunakan kulit rusa atau kijang. Setelah diganjal dengan rotan (disidak) dan dijemur, kulit yang sudah cukup tegang itu akan memberikan bunyi dengung yang indah bila dipukul.

2.Obor Damar
“Obor damar” adalah obor yang terbuat dari damar, yakni sejenis getah kayu hutan yang telah membeku dan berbungkah-bungkah. Untuk menjadikannya obor, damar yang bebungkah-bungkah dan bercerai-berai ini digulung dengan upih pinang kira-kira sebesar lengan, kemudian diikat dengan tali. Dijepit dengan kayu dan ditampung dengan tadah agar arangnya tidak berceceran dilantai, “batangan” damar ini dinyalakan sebagai obor, yang dipasang disudut ruangan sebagai alat penerangan. Bekas pembakaran (arang) yang menumpuk akan menutupi permukaan obor dan menghalangi nyala api, yang menyebabkan api bisa padam. Karena itu, arang ini harus selalu dibuang dengan mempergunakan ranting atau bambu, dan pekerjaan ini disebut “menyigi”.

3. Selendang Pucuk
Apa yang dikatakan “selendang” disini tidaklah sebagai mana lazimnya selendang, yang terbuat dari kain. “Selendang” disini terbuat dari rangkaian pucuk kepau, yakni sejenis palma hutan yang pucuknya mirip janur (pucuk kelapa) dan dapat dirangkai menjadi berbagai bentuk bunga dan hiasan. Rangkaiannya indah dan unik, yakni berupa gambar binatang sesuai dengan jenis tari yang akan dipertunjukkan. “Selendang”untuk tari “Olang Kesumbo” (Elang Kesumba) misalnya, merupakan rangkaian pucuk kepau sepanjang lebih sedepa, dengan hiasan dikedua ujungnya gambar burung elang yang diberi warna merah (kesumba). Untuk tari “Pelanduk Putih “, kedua ujung “Selendang” dihiasi dengan rangkaian pucuk kepau menyerupai pelanduk.

Namun untuk tari “Kudo Lambung”, hiasan pada selendang tidak berbentuk kuda, melainkan berupa burung berkepala dua yang terletak diujung pangkal tubuhnya, jadi tidak ada bagian ekornya. Burung dua kepala Inilah yang dinamai “Kudo Lambung”. “Selendang untuk tarian “Buwung Putih Timbo Tasik”, dihiasi dengan rangkaian rangkaian pucuk kepau berupa burung , dan karena pucuk kepau ini berwarna putih, maka jadilah burung-burungan ini “Burung Putih”.

“Selendang ini diselempangkan di leher dan kedua ujungnya dipegang. Mereka menari sambil mengerak-gerakkan ujung “selendang” ini. Gerakan tari sangat bervariasi, sesuai dengan jenis tari yang dipertunjukan.

4. Pedupaan
“Dupa” adalah bejana tempat membakar kemenyan atau gaharu. Dengan menempatkan bara api yang dialas dengan abu (agar panas api tidak cepat memanasi dupa) bejana ini siap dipergunakan untuk tempat membakar kemenyan. Dupa dengan perlengkapan ini disebut “Pedupaan”.
Membakar kemenyan (sejenis getah kayu hutan yang kalau dibakar menimbulkan asap yang harum) untuk mendapatkan bau harumnya yang (disangka) akan membubung ke kayangan dan tercium oleh para Dewo. Bagi mereka (para dewo), asap kemenyan yang semerbak itu berarti “undangan”, dan mereka akan segera turun ke bumi memenuhi undangan itu.

5. Bertih
“Bertih” (ucapan Bonai “Botih”) terbuat dari padi yang digonseng (dipanaskan dalam kuali tanpa minyak), yang karenanya meletup-letup dan kembang seperti gabus bewarna putih.

6. Cawan atau Pinggan
Cawan atau pinggan disini untuk tempat air merapungkan bertih untuk meramal. Lebih disukai berupa mangkuk yang bertutup, disebut “mangkuk mungkun”, dan berwarna putih yang disebut sebagai “mangkuk sabun”.

7. Bunga Pucuk Kepau
Walau bukan merupakan perlengkapan wajib, sering jugadilengkapi dengan “rangkaian bunga” yang terdiri dari pucuk kepau yang dirangkai dengan berbagai motif yang unik dan indah. Rangkaian bunga ini berfungsi sebagai bunga pot biasa, yakni untuk hiasan. Yang unik adalah, mereka hanya menggunakan bahan pucuk kepau untuk rangkaian bunganya, dan idak menambahnya dengan bunga lain. Mereka dapat membuat berbagai motif, dari motif mawar hingga menirukan bentuk sulur-sulur duri rotan (onak) di hutan.
Personil dan peralatan tersebut diatas adalah untuk Bedewo Pengobatan. Apabila pasien telah sembuh, biasanya pasien dan orang tuanya “berniat” (bernazar) melakukan lagi Bedewo dengan upacara yang lebih besar, yakni dengan mengadakan salah satu dari identitas “kebesaran” Bedewo, yakni “Puan”, “Lancang” atau “Kolam”.
“Puan” ada dua macam, yakni “Puan Mayang Ibul” dan “Puan Salih Be-endo Kuning”. “Lancang” hanya satu macam saja, namun besar (ukuran) dan kelengkapannya dapat berbeda, yang menunjukkan besar kecilnya upacara. “Kolam “ dua macam pula, yakni “Kolam Tujuh” dan “Gunung Be-angkat”.

8. Puan Mayang Ibul
“Puan Mayang Ibul” merupakan kreasi merangkai janur pucuk kepau yang indah. Dengan motif bunga , burung-burungan , daun-daunan malah juga sulur dan onak, pucuk kepau dirangkai demikian rupa dan ditancapkan pafa batang pisang. Jadilah ia suatu “rangkaian janur “ yang indah ,dengan tinggi antara 100 cm sampai 150 cm. Hiasan dari bahan lain tidak diikut sertakan. Saat upacara “Bedewo membayar niat” berlangsung, puan ini diletakkan ditengah-tengah ruangan, dan sipasien (yang telah sembuh itu) didudukkan didekatnya.

9. Puan Salih Be-endo Kuning
“Puan Salih Be-endo Kuning” juga terbuat dari bahan utama rangkaian pucuk kepau, namun dengan motif yang dominan bunga-bungaan dan burung-burungan yang berada dibagian puncak. Tempat menancapkan semua hiasan itu bukan batang pisang, melainkan sejenis kayu ringan (gabus) yang bernama “kayu pulai”. Pada “kayu pulai” ini dipasang juga cabang-cabang tempat memasang lilin. “Cabang ini dapat tiga tingkat, lima hingga tujuh tingkat sesuai dengan tingginya Puan. Antara cabang-cabang ini dipasang “rantai-rantai” yang terbuat dari empulur “kumpai” yakni sejenis tumbuhan yang empulurnya dapat dikeluarkan seperti gabus. Setelah dipotong-potong, diberi warna dan dirangkai dengan benang dengan mempergunakan jarum, “rantai kumpai” ini dipasang dari cabang ke cabang Puan. Di puncak sekali dipasang burung-burungan dari daun kepau dengan motif yang sangat indah, bersayap dan berekor yang berjumbai-jumbai mirip cendrawasih. Burung-burungan ini bernama “Buwung Putih Lambai di Angin”.

10. Lancang
“Lancang” berbentuk perahu sepanjang 2,5 m sampai 3 m, terbuat dari kulit kayu. Pada tiang lancang dipasang hiasan-hiasan dari rangkaian pucuk kepau. Sewaktu upacara berlangsung, dukun dapat masuk dan menari di atas lancang tersebut.

11. Kolam Tujuh
“Kolam Tujuh” berupa bangunan rumah dengan panjang sisi lebih kurang satu meter, dibuat dari “batang kelubi”, yakni sejenis palma hutan mirip pohon salak, namun buahnya sangat asam. Setelah kulit batang kelubi dibuang, isi (empulurnya) yang relatif lunak dapat dengan mudah disambung-sambung dengan cara menusuknya dengan bambu, dan dibuat menjadi bangunan bertingkat tujuh dan diberi beratap. Pada setiap tingkat diletakkan tujuh buah pinggan yang diisi dengan air bunga-bungaan yang wangi, jadi pada ketujuh tingkat bangunan itu terdapat 49 pinggan yang berisi air bunga. “Bangunan” inilah yang bernama “Kolam Tujuh”.

12. Gunung Be-angkat
“Gunung Be-angkat” (Gunung Berangkat) berupa bangunan seperti kolam tujuh, namun isinya adalah makanan, baik yang masak maupun yang mentah. Jenis makanan yang masak ini tidak terbatas, misalnya bermacam-macam kue, telur rebus, gulai, sambal, nasi dan sebagainya, yang kesemuanya terdiri dari makanan yang sudah dimasak dengan api. Makanan masak ini disediakan untuk Dewo “Islam”, yakni Dewo baik. Makanan mentah terdiri dari bahan makanan seperti beras, telur mentah, sayur-sayuran yang belum dimasak seperti kacang panjang, daun ubi, terung, mentimun dan sebagainya, buah-buahan yang walaupun sudah masak seperti pisang misalnya, tapi tidak dimasak dengan api. Makanan mentah ini disediakan untuk Dewo “kapir”, yakni Dewo jahat.


Jangan Lupa Share Artikel Ini Ya...?
Bagikan artikel ini ke temanmu melalui "SosMed" kamu di bawah ini:


Comments :

0 komentar to “Job Lead Websites To Use In Your Telecommuting Search”

Post a Comment

>>
Setiap komentar yang Anda berikan sangat kami hargai. Terlebih komentar yang bersifat membangun dan bermanfaat bagi pembaca yang lain. Setiap komentar yang masuk akan kami lihat terlebih dahulu sebelum ditayangkan untuk menjaga komentar yang bersifat SPAM, cabul, promosi link / produk atau segala hal yang bersifat fitnah dan tidak sesuai dengan misi situs ini.

Silahkan tulis komentar Anda pada kolom di bawah ini.
Panjang komentar tidak dibatasi. Komentar bisa berisi pendapat, pengalaman pribadi, opini publik dan sebagainya.

Terima kasih sebelumnya atas komentar yang Anda berikan. :)
.

New Expert Authors

# dr. R. Agusti Sp.PD-KGEH
Seorang dokter spesialis Gastroenterologi-Hepatologi pada beberapa Rumah Sakit swasta di Tangerang. Pembicara di berbagai seminar, terutama pada masalah penyakit Gastroenterologi-Hepatologi.

# Johan Suhardi
Anggota Kadin dan juga seorang Pembicara Motivasi. Suka menulis dan memegang beberapa perusahaan Consumer Goods di Batam dan Jakarta.

# M. Supriyadi, SE
Accounting Manager PT. Samudra Berdikari Jaya, Jakarta. Menulis beberapa artikel di beberapa surat kabar Ibu kota. Tergabung dalam klub kesehatan Sehati Club Tanggerang.

# Drs. Julian M. Toha
Pengamat Politik Timur Tengah. Mengisi siaran pada salah satu radio swasta di Surabaya. Penulis Buku "Dari Gaza, Sebuah Suara Pilu" ini hobi bonsai dan koleksi jam kuno.

# Ir. Wijayanto Dahlan
Chief Engineer pada PT. Perkasa Dean Steel, Batam. Lulusan ITB ini juga aktif di Club Paralayang dan memiliki hobi memancing. Pernah diundang menjadi pembicara di beberapa seminar di Singapore.

# Jumadi Suryo
Seorang Internet Marketer dan SEO. Memiliki Blog yang pernah direlease di majalah The Comp, Canada. Sekarang staff pengajar di beberapa lembaga kursus Internasional di Jakarta.

# Timya Gayatri, SH.
Seorang pengacara perempuan dan pengamat hukum Internasional. Menulis banyak artikel di beberapa majalah hukum luar negeri. Sekarang sebagai "dosen terbang" di salah satu Perguruan Tinggi di Australia.

# Robert Jayadi
Seorang pengusaha bisnis waralaba. Terhimpun dalam organisasi Franchise Asia yang berpusat di Singapore. Menulis banyak artikel tentang dunia franchise dan permasalahannya. Seorang pengusaha sukses.

Anda Punya Blog...?

Pasang Logo IndexArticles.com di blog Anda. Silahkan klik tombol ''Highlight All'' dan copy-paste-kan code html di dalamnya di blog Anda.


Here's what the logo looks like:
 

Copyright © 2009 by: www.IndexArticles.com

Proudly Powered by: Blogger
Designed by blogtemplate4u.com | Blogspot Tutorial