Kembalikan Gairah Kerja Dengan 10 Langkah
Belakangan, Ira tampak suka uring-uringan di tempat kerja. Usut punya usut, ia mengaku jenuh dan bosan pada pekerjaannya. "Rasanya saya pingin pindah kerja saja," akunya pada kawan dekatnya. Beragam persoalan yang dianggap menjadi biang kejenuhannya pun dilontarkan Ira, yang sudah sekian tahun bekerja di kantornya yang sekarang. Dari sekadar pekerjaan yang menumpuk sampai konflik dengan rekan sekerja. Juga, "Saya merasa nggak punya tantangan lagi," keluhnya.
Ya, kejenuhan, rasa bosan atau kesal adalah sesuatu yang wajar dialami seorang karyawan, seperti yang dialami Ira. Bahkan, seringkali seorang karyawan memutuskan untuk keluar dari tempat kerja saking frustrasinya. Tapi, betulkah pindah kerja merupakan jalan keluar terbaik untuk menghindari perasaan bosan atau kesal tersebut? Jawabannya adalah tidak.
Keluar bukanlah jalan keluar terbaik, paling tidak untuk sementara. Tetapi, bertahan semata juga tak bijak, bahkan bisa-bisa makin mempertebal frustrasi. Coba bayangkan, Anda harus bertahan pada pekerjaan yang tak lagi menawarkan sesuatu yang baru atau sudah tak menarik lagi. Belum lagi, setiap hari harus beradu mulut dengan teman kerja. Tak nyaman bukan?
Tapi, masih ada jalan keluar selain pindah kerja, kok. Dan yang Anda butuhkan adalah kiat untuk mengubah suasana membosankan itu menjadi suasana yang lebih bergairah. Bagaimana caranya, berikut beberapa saran yang bisa dicoba:
1. Pikirkan 5 hal yang paling Anda sukai dari pekerjaan Anda.
Mungkin akan terasa sulit pada awalnya, tetapi percayalah, Anda akan terkejut begitu menemukan ternyata masih ada hal-hal yang membuat Anda merasa lebih baik dan nyaman. Contohnya, Anda sangat menikmati bekerja dengan staf-staf Anda, membantu menyelesaikan masalah-masalah mereka, memberikan presentasi, saat-saat bertukar pikiran dengan rekan-rekan kerja, mengajari staf lain bagaimana cara melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang sangat Anda kuasai, dan lain sebagainya.
Jika ini sudah Anda ketahui, berarti Anda sudah melangkah keluar dari keinginan pindah kerja tadi.
2. Adakah teman kerja Anda yang dapat diperhitungkan sebagai teman karib?
Setelah Anda mendapatkan paling tidak satu nama, luangkan waktu untuk membina hubungan yang lebih berarti. Jangan sungkan untuk mengeluarkan unek-unek Anda. Tapi, jangan habiskan waktu untuk selalu membicarakan persoalan kantor. Bisa-bisa kawan Anda bosan. Sesekali, pergi bersama untuk menonton film atau makan di restoran favorit. Selain lepas dari rasa suntuk, ini juga akan membuat Anda merasa lebih nyaman, merasa lebih berguna, karena ada persahabatan dan dukungan.
3. Adakah orang di kantor Anda yang sangat menikmati pekerjaannya dan bisa Anda ikuti jejaknya?
Coba pilih-pilih, adakah seseorang di kantor Anda yang bisa dijadikan model bagaimana menikmati pekerjaan. Tentu, ia harus seseorang yang mempunyai hubungan yang baik dan sehat dengan pekerjaannya.
Dengan mengamati orang ini, Anda dapat belajar bagaimana menikmati pekerjaan, sekalipun dalam kondisi yang sulit dan penuh tekanan.
4. Catatlah lima hal yang membuat Anda stres di kantor.
Setelah mendapat dan mencermati daftar penyebab stres ini, lingkari tiga hal yang Anda anggap bisa Anda ubah dan perbaiki. Jika Anda tidak dapat menemukan hal-hal yang menurut penilaian Anda tidak dapat Anda ubah, buatlah lis baru dengan tiga hal yang menurut Anda bisa Anda ubah dan perbaiki.
Latihan ini paling tidak akan meningkatkan kondisi dan bahkan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Dengan memfokuskan pada hal-hal yang Anda dapat kontrol, Anda pun lama-kelamaan akan mampu meningkatkan kemampuan pada pekerjaan.
5. Carilah langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk masa depan yang benar-benar Anda inginkan
Pada sebuah pelatihan kepemimpinan, ditengarai bahwa 80 persen peserta tak pernah berhenti memimpikan kehidupan yang lebih baik, sekalipun mereka tetap bertahan pada pekerjaan mereka sekarang. Proses "bermimpi" ini dapat terlaksana efisien dan efektif, karena umumnya akan memberikan semangat atau gairah baru, yang akhirnya juga akan mendukung pekerjaan mereka.
Mereka tahu, mereka tidak akan selamanya melekat pada pekerjaan yang sekarang mereka geluti, sehingga mereka merasa mempunyai pilihan lain dalam kehidupannya. Mereka juga menyadari bahwa mereka dapat meninggalkan pekerjaan yang sekarang, dan tidak harus tinggal, jika mereka memang tidak menginginkannya.
6. Buat jadwal dari sekarang hingga akhir pekerjaan.
Jika Anda merencanakan meninggalkan pekerjaan yang sekarang, dalam 3 atau 6 bulan mendatang, cobalah buat jadwal yang dapat mereka kerjakan setiap harinya sampai waktunya tiba. Tetap fokus hingga titik terakhir akan membuat Anda merasa lebih baik, karena Anda sadar, toh pada akhirnya Anda akan bebas juga.
7. Ambil cuti dan jauh-jauhlah dari kantor.
Sedikit mengambil jarak dengan kantor, sama artinya dengan Anda me"recharge" diri, dan kemudian kembali bekerja dengan semangat baru. Pasalnya, dengan sementara berjauhan, Anda dapat melihat situasi dengan lebih jelas dan objektif. Selain mengambil cuti, tak ada salahnya Anda mencuri waktu sesaat ke luar kantor untuk ’refreshing.’ Ambil waktu istirahat sekitar 15 menit setiap harinya untuk menjauh dari lingkungan kantor. Ini akan membantu Anda memperoleh semangat baru dan siap untuk bekerja kembali.
8. Ambil kursus dengan dukungan kantor.
Raihlah cita-cita pribadi Anda dengan dukungan kantor, karena ini akan membantu Anda merasa lebih memiliki keterkaitan dengan kantor. Pilihlah kursus atau pelatihan tentang hal-hal yang Anda sukai. Misalnya, jika Anda suka bahasa, ambillah kursus bahasa asing. Jika Anda merasa puas dengan hal-hal yang didapat dari luar kantor, diharapkan Anda akan lebih menikmati perkerjaan dan hal itu berkaitan dengan membaiknya kinerja Anda di kantor.
9. Fokus pada hal-hal yang baik.
Akan sangat mudah timbul hal-hal yang kurang baik jika Anda tidak menikmati pekerjaan. Jika Anda menikmati pekerjaan, maka situasinya pun akan menjadi lebih enak bagi Anda. Karena itu, cobalah mengubah fokus, dan mulailah belajar mencintai pekerjaan Anda. Tak gampang, tapi bukan sesuatu yang tak mungkin. Setelah Anda mengubah fokus, maka perilaku Anda pun akan ikut berubah menjadi baik dan relaks. Dan dengan demikian, hubungan ke pekerjaan juga ada kemungkinan ikut berubah menjadi baik pula.
10. Ciptakan hal-hal positif untuk menambah rekomendasi positif.
Jika Anda sadar betul bahwa Anda memang akan meninggalkan pekerjaan yang sekarang, kerahkan seluruh kemampuan Anda untuk membuat hasil-hasil positif. Diharapkan, hal-hal positif ini akan ditunjukkan pada surat rekomendasi, yang akan diberikan ketika Anda meninggalkan perusahaan.
Di atas semua upaya tadi, yang paling penting adalah usaha Anda untuk memperbaiki situasi, baik dari dalam diri Anda maupun yang berhubungan dengan lingkungan pekerjaan. Lakukan itu sesegera mungkin. Pasalnya, membaiknya hubungan Anda dengan pekerjaan pasti juga akan memengaruhi perilaku Anda di kantor. Juga, tingkatkan apa yang sudah Anda lakukan terhadap pekerjaan. Bukan berarti melakukan hal-hal lama yang itu-itu juga, namun lebih kepada meningkatkan detail-detail kecil yang akan membuat perbedaan besar dalam hubungan Anda dengan pekerjaan. Ini akan menolong Anda siap menghadapi perubahan karier jika saatnya tiba.
Dengan kata lain, yang penting adalah menciptakan keseimbangan. Selain bekerja, cobalah meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas di luar pekerjaan yang dapat membuat Anda gembira. Nah, dengan membangun hal-hal yang Anda sukai, dan mengurangi apa-apa yang tidak Anda sukai, Anda sudah menciptakan strategi untuk mendapatkan kembali kenikmatan pada pekerjaan Anda.
--------------------------------------------------
Source: Artikel Kompas
(Tabloid Nova)
=========================================
CV Writing - How to Write a CV
To illustrate your strengths and maximise your chances of getting through to interview and to put factual information, such as dates, places, names together in a presentable and readable form. Focal Point It is claimed that the human eyes are naturally drawn to a focal point one third down from the top of the page. Therefore, put your most useful information in this area. It might be your Profile, Key Skills, Professional Qualifications or details of your most recent employment.
You can choose whichever you think is most important and relevant to your application. Always get a second opinion when you have put your CV together. It is difficult to be objective about oneself.
Presentation It is often thought that a good CV should be fitted on to one side of A4 and a professional CV over two. This can be difficult if you are a mature applicant with a long employment history. If you need to go on to a second page make sure that the CV is spread out over 2 whole pages, not one and a half pages as this looks messy. As a 'rule of thumb' there should be more white than black on a page to make it easier to read.
Always write a rough draft first. It can be as long as you like as you will edit it later. Always start with your Career History as this will highlight your Key Skills and help you write your Profile.
Once you have compiled your draft copy you must edit it
1. Take out anything that will not help you get where you want to be
2. Write in the 'third' person as much as possible keeping 'I' to a minimum
3. Never use the past tense e.g. use "supporting senior management" rather than "supported senior management"
4. Use short sharp sentences cutting out any waffle and jargon
Headings Name Print your name in bold type at the centre top of your CV. If there is any doubt as to which is your surname, e.g. James Martin, indicate by using capitals or underlining. Address Top left of CV. Full address including post code. Telephone Top Right of CV. Full dialing code and daytime and evening numbers if possible. Date of birth Put in full such as 13th December 1962. Do not put your age.
Bearing in mind that you will be close to the Focal Point now, this might need to go at the end of the CV under 'Personal' along with other details such as marital status and children. Marital status You do not have to include this at all. If you choose to, make sure you use only "married" or "single". Do not use divorced or co-habiting. Put at the end of the CV under 'Personal'. Children Its up to you whether you include this information or not but if you include it put it at the end of the CV under
'Personal' Profile This is an introductory statement about who you are and what you have to offer. You should complete this last although it is positioned prominently in the CV, possibly in the Focal Point. It should be no more than two sentences and include the most important facts about yourself. You can include skills, achievements, responsibility or personal qualities. e.g. Highly motivated Account Manager with successful direct and telesales experience in hardware and software industries.
Key Skills Several Key skills should be highlighted after you have analysed and edited your employment history. Pick out no more than six. Make sure they are relevant. Do not include dates. A key skill can come from an earlier job or an outside interest. If you are short on direct experience and qualifications you may have skills arising from your personality, i.e. Interpersonal skills, e.g. "the ability to relate and communicate with others". Some examples of descriptive words to use in key skills are: Administering Implementing Budgeting Leading Reorganising Forecasting Advising
Employment History Always start with your most recent employment. Break down your job functions as much as possible. The job description on your contract might provide a starting point or, consider how your employer might advertise your job. You should have more to say about your most recent, and therefore most relevant, employment. Include successes and achievements especially if it saved the company money.
Don't have any employment gaps. If these occur explain them briefly. Qualifications If you are a mature applicant you can leave these out as career history is more important. Put the highest qualification first with year achieved. If you have a degree you can leave out the lower qualifications altogether or include the basic information. Do not include poor grades or failures. Professional qualifications Only include those that are still current. Training Only include training that is relevant to the position for which you are applying.
Interests Only include interests that are unusual or which indicate transferable skills, achievements or responsibilities. Reasons For Applying This finishes the CV off with a concluding statement and puts the application into context. Don't imply you are out to gain advantage to yourself such as "I would like to join the company to gain additional experience". Instead, concentrate on what you have to offer, "my experience at......would be useful to the company because............."
Finally Your CV should be available soft copy or on good quality plain white A4 paper. Do not use double sides. Only fold once and enclose an SAE***
-------------------------------------------------
by CVwriting.net
Belakangan, Ira tampak suka uring-uringan di tempat kerja. Usut punya usut, ia mengaku jenuh dan bosan pada pekerjaannya. "Rasanya saya pingin pindah kerja saja," akunya pada kawan dekatnya. Beragam persoalan yang dianggap menjadi biang kejenuhannya pun dilontarkan Ira, yang sudah sekian tahun bekerja di kantornya yang sekarang. Dari sekadar pekerjaan yang menumpuk sampai konflik dengan rekan sekerja. Juga, "Saya merasa nggak punya tantangan lagi," keluhnya.
Ya, kejenuhan, rasa bosan atau kesal adalah sesuatu yang wajar dialami seorang karyawan, seperti yang dialami Ira. Bahkan, seringkali seorang karyawan memutuskan untuk keluar dari tempat kerja saking frustrasinya. Tapi, betulkah pindah kerja merupakan jalan keluar terbaik untuk menghindari perasaan bosan atau kesal tersebut? Jawabannya adalah tidak.
Keluar bukanlah jalan keluar terbaik, paling tidak untuk sementara. Tetapi, bertahan semata juga tak bijak, bahkan bisa-bisa makin mempertebal frustrasi. Coba bayangkan, Anda harus bertahan pada pekerjaan yang tak lagi menawarkan sesuatu yang baru atau sudah tak menarik lagi. Belum lagi, setiap hari harus beradu mulut dengan teman kerja. Tak nyaman bukan?
Tapi, masih ada jalan keluar selain pindah kerja, kok. Dan yang Anda butuhkan adalah kiat untuk mengubah suasana membosankan itu menjadi suasana yang lebih bergairah. Bagaimana caranya, berikut beberapa saran yang bisa dicoba:
1. Pikirkan 5 hal yang paling Anda sukai dari pekerjaan Anda.
Mungkin akan terasa sulit pada awalnya, tetapi percayalah, Anda akan terkejut begitu menemukan ternyata masih ada hal-hal yang membuat Anda merasa lebih baik dan nyaman. Contohnya, Anda sangat menikmati bekerja dengan staf-staf Anda, membantu menyelesaikan masalah-masalah mereka, memberikan presentasi, saat-saat bertukar pikiran dengan rekan-rekan kerja, mengajari staf lain bagaimana cara melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu yang sangat Anda kuasai, dan lain sebagainya.
Jika ini sudah Anda ketahui, berarti Anda sudah melangkah keluar dari keinginan pindah kerja tadi.
2. Adakah teman kerja Anda yang dapat diperhitungkan sebagai teman karib?
Setelah Anda mendapatkan paling tidak satu nama, luangkan waktu untuk membina hubungan yang lebih berarti. Jangan sungkan untuk mengeluarkan unek-unek Anda. Tapi, jangan habiskan waktu untuk selalu membicarakan persoalan kantor. Bisa-bisa kawan Anda bosan. Sesekali, pergi bersama untuk menonton film atau makan di restoran favorit. Selain lepas dari rasa suntuk, ini juga akan membuat Anda merasa lebih nyaman, merasa lebih berguna, karena ada persahabatan dan dukungan.
3. Adakah orang di kantor Anda yang sangat menikmati pekerjaannya dan bisa Anda ikuti jejaknya?
Coba pilih-pilih, adakah seseorang di kantor Anda yang bisa dijadikan model bagaimana menikmati pekerjaan. Tentu, ia harus seseorang yang mempunyai hubungan yang baik dan sehat dengan pekerjaannya.
Dengan mengamati orang ini, Anda dapat belajar bagaimana menikmati pekerjaan, sekalipun dalam kondisi yang sulit dan penuh tekanan.
4. Catatlah lima hal yang membuat Anda stres di kantor.
Setelah mendapat dan mencermati daftar penyebab stres ini, lingkari tiga hal yang Anda anggap bisa Anda ubah dan perbaiki. Jika Anda tidak dapat menemukan hal-hal yang menurut penilaian Anda tidak dapat Anda ubah, buatlah lis baru dengan tiga hal yang menurut Anda bisa Anda ubah dan perbaiki.
Latihan ini paling tidak akan meningkatkan kondisi dan bahkan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Dengan memfokuskan pada hal-hal yang Anda dapat kontrol, Anda pun lama-kelamaan akan mampu meningkatkan kemampuan pada pekerjaan.
5. Carilah langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk masa depan yang benar-benar Anda inginkan
Pada sebuah pelatihan kepemimpinan, ditengarai bahwa 80 persen peserta tak pernah berhenti memimpikan kehidupan yang lebih baik, sekalipun mereka tetap bertahan pada pekerjaan mereka sekarang. Proses "bermimpi" ini dapat terlaksana efisien dan efektif, karena umumnya akan memberikan semangat atau gairah baru, yang akhirnya juga akan mendukung pekerjaan mereka.
Mereka tahu, mereka tidak akan selamanya melekat pada pekerjaan yang sekarang mereka geluti, sehingga mereka merasa mempunyai pilihan lain dalam kehidupannya. Mereka juga menyadari bahwa mereka dapat meninggalkan pekerjaan yang sekarang, dan tidak harus tinggal, jika mereka memang tidak menginginkannya.
6. Buat jadwal dari sekarang hingga akhir pekerjaan.
Jika Anda merencanakan meninggalkan pekerjaan yang sekarang, dalam 3 atau 6 bulan mendatang, cobalah buat jadwal yang dapat mereka kerjakan setiap harinya sampai waktunya tiba. Tetap fokus hingga titik terakhir akan membuat Anda merasa lebih baik, karena Anda sadar, toh pada akhirnya Anda akan bebas juga.
7. Ambil cuti dan jauh-jauhlah dari kantor.
Sedikit mengambil jarak dengan kantor, sama artinya dengan Anda me"recharge" diri, dan kemudian kembali bekerja dengan semangat baru. Pasalnya, dengan sementara berjauhan, Anda dapat melihat situasi dengan lebih jelas dan objektif. Selain mengambil cuti, tak ada salahnya Anda mencuri waktu sesaat ke luar kantor untuk ’refreshing.’ Ambil waktu istirahat sekitar 15 menit setiap harinya untuk menjauh dari lingkungan kantor. Ini akan membantu Anda memperoleh semangat baru dan siap untuk bekerja kembali.
8. Ambil kursus dengan dukungan kantor.
Raihlah cita-cita pribadi Anda dengan dukungan kantor, karena ini akan membantu Anda merasa lebih memiliki keterkaitan dengan kantor. Pilihlah kursus atau pelatihan tentang hal-hal yang Anda sukai. Misalnya, jika Anda suka bahasa, ambillah kursus bahasa asing. Jika Anda merasa puas dengan hal-hal yang didapat dari luar kantor, diharapkan Anda akan lebih menikmati perkerjaan dan hal itu berkaitan dengan membaiknya kinerja Anda di kantor.
9. Fokus pada hal-hal yang baik.
Akan sangat mudah timbul hal-hal yang kurang baik jika Anda tidak menikmati pekerjaan. Jika Anda menikmati pekerjaan, maka situasinya pun akan menjadi lebih enak bagi Anda. Karena itu, cobalah mengubah fokus, dan mulailah belajar mencintai pekerjaan Anda. Tak gampang, tapi bukan sesuatu yang tak mungkin. Setelah Anda mengubah fokus, maka perilaku Anda pun akan ikut berubah menjadi baik dan relaks. Dan dengan demikian, hubungan ke pekerjaan juga ada kemungkinan ikut berubah menjadi baik pula.
10. Ciptakan hal-hal positif untuk menambah rekomendasi positif.
Jika Anda sadar betul bahwa Anda memang akan meninggalkan pekerjaan yang sekarang, kerahkan seluruh kemampuan Anda untuk membuat hasil-hasil positif. Diharapkan, hal-hal positif ini akan ditunjukkan pada surat rekomendasi, yang akan diberikan ketika Anda meninggalkan perusahaan.
Di atas semua upaya tadi, yang paling penting adalah usaha Anda untuk memperbaiki situasi, baik dari dalam diri Anda maupun yang berhubungan dengan lingkungan pekerjaan. Lakukan itu sesegera mungkin. Pasalnya, membaiknya hubungan Anda dengan pekerjaan pasti juga akan memengaruhi perilaku Anda di kantor. Juga, tingkatkan apa yang sudah Anda lakukan terhadap pekerjaan. Bukan berarti melakukan hal-hal lama yang itu-itu juga, namun lebih kepada meningkatkan detail-detail kecil yang akan membuat perbedaan besar dalam hubungan Anda dengan pekerjaan. Ini akan menolong Anda siap menghadapi perubahan karier jika saatnya tiba.
Dengan kata lain, yang penting adalah menciptakan keseimbangan. Selain bekerja, cobalah meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas di luar pekerjaan yang dapat membuat Anda gembira. Nah, dengan membangun hal-hal yang Anda sukai, dan mengurangi apa-apa yang tidak Anda sukai, Anda sudah menciptakan strategi untuk mendapatkan kembali kenikmatan pada pekerjaan Anda.
--------------------------------------------------
Source: Artikel Kompas
(Tabloid Nova)
=========================================
CV Writing - How to Write a CV
To illustrate your strengths and maximise your chances of getting through to interview and to put factual information, such as dates, places, names together in a presentable and readable form. Focal Point It is claimed that the human eyes are naturally drawn to a focal point one third down from the top of the page. Therefore, put your most useful information in this area. It might be your Profile, Key Skills, Professional Qualifications or details of your most recent employment.
You can choose whichever you think is most important and relevant to your application. Always get a second opinion when you have put your CV together. It is difficult to be objective about oneself.
Presentation It is often thought that a good CV should be fitted on to one side of A4 and a professional CV over two. This can be difficult if you are a mature applicant with a long employment history. If you need to go on to a second page make sure that the CV is spread out over 2 whole pages, not one and a half pages as this looks messy. As a 'rule of thumb' there should be more white than black on a page to make it easier to read.
Always write a rough draft first. It can be as long as you like as you will edit it later. Always start with your Career History as this will highlight your Key Skills and help you write your Profile.
Once you have compiled your draft copy you must edit it
1. Take out anything that will not help you get where you want to be
2. Write in the 'third' person as much as possible keeping 'I' to a minimum
3. Never use the past tense e.g. use "supporting senior management" rather than "supported senior management"
4. Use short sharp sentences cutting out any waffle and jargon
Headings Name Print your name in bold type at the centre top of your CV. If there is any doubt as to which is your surname, e.g. James Martin, indicate by using capitals or underlining. Address Top left of CV. Full address including post code. Telephone Top Right of CV. Full dialing code and daytime and evening numbers if possible. Date of birth Put in full such as 13th December 1962. Do not put your age.
Bearing in mind that you will be close to the Focal Point now, this might need to go at the end of the CV under 'Personal' along with other details such as marital status and children. Marital status You do not have to include this at all. If you choose to, make sure you use only "married" or "single". Do not use divorced or co-habiting. Put at the end of the CV under 'Personal'. Children Its up to you whether you include this information or not but if you include it put it at the end of the CV under
'Personal' Profile This is an introductory statement about who you are and what you have to offer. You should complete this last although it is positioned prominently in the CV, possibly in the Focal Point. It should be no more than two sentences and include the most important facts about yourself. You can include skills, achievements, responsibility or personal qualities. e.g. Highly motivated Account Manager with successful direct and telesales experience in hardware and software industries.
Key Skills Several Key skills should be highlighted after you have analysed and edited your employment history. Pick out no more than six. Make sure they are relevant. Do not include dates. A key skill can come from an earlier job or an outside interest. If you are short on direct experience and qualifications you may have skills arising from your personality, i.e. Interpersonal skills, e.g. "the ability to relate and communicate with others". Some examples of descriptive words to use in key skills are: Administering Implementing Budgeting Leading Reorganising Forecasting Advising
Employment History Always start with your most recent employment. Break down your job functions as much as possible. The job description on your contract might provide a starting point or, consider how your employer might advertise your job. You should have more to say about your most recent, and therefore most relevant, employment. Include successes and achievements especially if it saved the company money.
Don't have any employment gaps. If these occur explain them briefly. Qualifications If you are a mature applicant you can leave these out as career history is more important. Put the highest qualification first with year achieved. If you have a degree you can leave out the lower qualifications altogether or include the basic information. Do not include poor grades or failures. Professional qualifications Only include those that are still current. Training Only include training that is relevant to the position for which you are applying.
Interests Only include interests that are unusual or which indicate transferable skills, achievements or responsibilities. Reasons For Applying This finishes the CV off with a concluding statement and puts the application into context. Don't imply you are out to gain advantage to yourself such as "I would like to join the company to gain additional experience". Instead, concentrate on what you have to offer, "my experience at......would be useful to the company because............."
Finally Your CV should be available soft copy or on good quality plain white A4 paper. Do not use double sides. Only fold once and enclose an SAE***
-------------------------------------------------
by CVwriting.net
Jangan Lupa Share Artikel Ini Ya...?
Bagikan artikel ini ke temanmu melalui "SosMed" kamu di bawah ini:
Bagikan artikel ini ke temanmu melalui "SosMed" kamu di bawah ini:
Comments :
0 komentar to “Kembalikan Gairah Kerja Dengan 10 Langkah”
Post a Comment
>>
Setiap komentar yang Anda berikan sangat kami hargai. Terlebih komentar yang bersifat membangun dan bermanfaat bagi pembaca yang lain. Setiap komentar yang masuk akan kami lihat terlebih dahulu sebelum ditayangkan untuk menjaga komentar yang bersifat SPAM, cabul, promosi link / produk atau segala hal yang bersifat fitnah dan tidak sesuai dengan misi situs ini.
Silahkan tulis komentar Anda pada kolom di bawah ini.
Panjang komentar tidak dibatasi. Komentar bisa berisi pendapat, pengalaman pribadi, opini publik dan sebagainya.
Terima kasih sebelumnya atas komentar yang Anda berikan. :)
.