Management Trainee : Wahana Mencetak Kader Pimpinan
Program Management Trainee (MT) dengan berbagai variasi jenis dan tingkatannya diyakini sebagai salah satu cara untuk menjaring calon-calon terbaik pemimpin perusahaan si masa depan.Sejumlah perusahaan di Indonesia telah membuktikannya.Bagaimana liku-liku mereka mengembangkan program MT?
Peter B.Stok,Presdir Bank Niaga, Agus Martowardojo, Presdir PermataBank, atau Sigit Pramono ,Presdir Bank BNI adalah eksekutif puncak bank yang cukup populer di indonesia.Namun , tidak banyak yang tahu bahwa mereka mencapai posisi puncak itu benar-benar dari bawah. Mereka adalah peserta program MT di masing-masing bank.
Peter B.Stok adalah lulusan pertama Executive Development Bank Niaga tahun 1975.Agus mengikuti program MT CitiBank dan Sigit dididik melalui program serupa di Bank Exim.Masing-masing perusahaan memiliki istilah berbeda untuk program yang menerima sarjana baru lulus dari berbagai universitas itu. Bank Internasional (BII) dan Grup Sinar Mas menggunakan istilah Management Development Program. Rudy N.Hamdain, Direktur Consumer Banking BII adalah salah satu lulusan MDP BII. Meski nama berbeda-beda, esensinya tetap sama : program khusus untuk menyiapkan kader-kader pemimpin perusahaan di masa depan.
Sebagai wahana penyiapan kader pimpinan, program MT disusun sedemikian rupa oleh setiap perusahaan, mencakup keahlian dan kompetensi, karakter, budaya kerja, sistem nilai perusahaan, dan kepemimpinan. Beberapa perusahaan idaman membangun program MT sangat sistematis , teruji dan bergengsi seperti Citibank, Unilever, Bank Niaga dan Astra. Hasilnya, banyak lulusan program MT mereka yang dibajak perusahan lain.
Proses seleksi program MT dilakukan dengan sangat ketat, baik dilaksanakan sendiri oleh bagian SDM perusahan maupun dengan menyerahkannya kepada konsultan terpercaya. Ribuan peserta yang mengikuti proses seleksi disaring sehingga menyisakan sedikit kader terbaik. Berbanggalah mereka yang berhasil lolos mengikuti program MT. Bangga boleh saja, tetapi jangan pongah. Kenapa ? Program ini setiap tahun selalu ada sehingga mereka bukan satu-satunya kader pimpinan masa depan. Sebagai lulusan baru dari perguruan tinggi, jelas peserta MT masih minim keahlian, pengalaman, pemahaman soal sistem dan budaya kerja, dan kepemimpinan.
Selain itu, beberapa program membuat program MT dengan melibatkan karyawan berpengalaman – yang kelak menjadi bawahan peserta MT – sebagai pengajar. Bank Niaga, misalnya. Karyawan bawah namun berpengalaman dalam operasional perbankan diberi kesempatan mengajari karyawan pimpinan ( istilah peserta MT di Bank Niaga )
“Secara psikologis, hal ini menimbulkan efek luar biasa bagi karyawan. Bayangkan, dia harus mengajari karyawan yang kelak akan menjadi atasannya,” tegas C.Heru Budiargo, Executive Director Compliance & Risk Management Bank Niaga. Heru sendiri merupakan lulusan program Pendidikan Eksekutif (PPE) Bank Niaga tahun 1979. PPE Bank Niaga berlangsung 7 bulan. Sekitar 2-3 bulan berlangsung pendidikan di dalam kelas di fasilitas pendidikan Bank Niaga Bintaro.Sisanya, 4-5 bulan, merupakan on the job training, dimana karyawan pimpinan itu ditempatkan di cabang-cabang terpilih di Jakarta. Dengan sistem ini, kata Heru yang didampingi Awaldi, VP HR Management Group, karyawan pimpinan memiliki pengetahuan memadai untuk terjun langsung dalam operasional di cabang-cabang. Setelah lulus, mereka memang ditempatkan di cabang-cabang dengan jabatan Sub Manager.
Konsep PPE diadopsi dari program MT Citibank tahun 1974 saat Bank Niaga dipimpin Roby Djohan. Maklum, program MT Citibank telah terstandar dengan baik dan diterapkan di seluruh jaringan Citibank Global. Oleh Bank Niaga, konsep MT Citibank itu disempurnakan sehingga lahirlah PPE seperti yang kini diterapkan Bank Niaga. Jumlah peserta PPE bervariasi setiap tahunnya sesuai kebutuhan perusahaan. Tahun lalu, Bank Niaga merekrut 110 peserta PPE dan tahun ini diproyeksikan melebihi angka itu. ”Ini untuk memenuhi kebutuhan ekspansi jaringan “, ujar Heru.
Lantas, berapa perkiraan biaya per peserta yang dikeluarkan Bank Niaga untuk mendidik peserta PPE?” Sekitar 50 juta,” jawab Heru. Biaya sebesar itu mesti diperhitungkan oleh setiap cabang yang meminta mereka. ”Bila dibajak perusahaan lain, harganya tentu lain, “ ungkapnya diplomatis.
Secara garis besar, program penyelenggaraan MT di sejumlah perusahaan di Indonesia bisa dibilang seragam. Calon karyawan umumnya dipilih dari sejumlah universitas unggulan dengan batasan indeks prestasi tertentu. Setelah melalui proses seleksi yang cukup ketat, mereka yang terjaring dikelola dengan baik melaui berbagai program pelatihan secara berjenjang. Di IBM, para officers yang memiliki kemampuan kualitas kerja di atas rata-rata, dari masing-masing pool dalam satu wadah yang disebut Top Talent. Menurut Manajer IBM Indonesia, Audry Wardana, pada kelompok ini mereka oleh supervisor masing-masing masih terus digembleng dalam berbagai hal sesuai bidang masing-masing. Orang-orang inilah yang kelak diharapkan menjadi pimpinan masa depan di IBM.
Bagi yang sudah mengenal tradisi Astra, keberhasilan perusahaan ini dalam mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan tentu bukan hal asing. Sudah lama Astra dikenal memiliki pusat pelatihan dan pengembangan karir di berbagai jenjang dan jabatan yang pengelolaannya dipusatkan oleh lembaga khusus AMDI (Astra Management Development Institute ). Lembaga yang semula bernama Astra Education Center ini sudah sudah berdiri sejak 1989, yang tugas utamanya mempersiapkan profesional andal untuk menuju jenjang karir eksekutif. Melalui lembaga inilah Astra membangun dan mengembangkan sumber daya manusia secara terarah dan terukur.
Menurut Linawaty, Manager Head Recruitment & Career Management Department PT Astra International, tugas pengembangan sumber daya manusia dalam hal kepemimpinan sampai ke jenjang eksekutif secara umum ditangani oleh AMDI. Namun di luar itu masih ada lagi pos pengemblengan yang dilakukan secara berjenjang. Misalnya Astra Management System yang fokus pelatihannya ditekankan pada cara berfikir dan bekerja, Astra Leadership Comptence yang wajib diikuti untuk jenjang-jenjang tertentu.
Program MT Group Astra dilaksanakan oleh Departemen Rekrutmen dan Pengembangan
Karir PT. Astra International Tbk. Peserta MT harus mengikuti Astra Basic Management Program (ABMP ) selama 2 minggu. Di situ peserta dibekali dengan sistem manajemen, budaya perusahaan, struktur organisasi, dan Astra Total Quality Management , sebelum diterjunkan ke bidang pekerjaan masing-masing. Setiap tahunnya Astra merekrut 300 -350 sarjana baru lulusan terbaik untuk kader pimpinan. Perekrutan dilaksanakan hampir setiap bulan sesuai kebutuhan Astra dan anak perusahaannya.
Setiap pekerja MT Astra mendapat gol. IVA dengan gaji kotor Rp 2,75 juta perbulan. Sub- golongan IV terdiri dari IVA sampai IVF. Tergantung prestasinya, setiap karyawan bisa mencapai kenaikan sub-golongan itu 1,5 tahun hingga 2 tahun sehingga butuh waktu sekitar 9 ahun untuk naik menjadi supervisor (manajerial atau gol.V). Semakin tinggi golongan tentu waktu yang dibutuhkan untuk naik golongan lebih lama.
Untuk naik golongan IV keV , setiap karyawan harus mengikuti program pengembangan kepemimpinan dengan nama Astra Middle Management Program (AMMP). Peserta AMMP ditelaah dulu oleh Departemen Rekrutmen dan Pengembangan Karir sehingga peserta AMMP benar-benar mampu. “Sebab , selesai training , peserta harus membuat proyek berkaitan dengan penyempurnaan proses bisnis Astra selama 3 bulan,” kata Linawaty didampingi Wuri Roosianti , Senior Analyst departemen yang sama.
Pengelolaan AMMP dikerjakan Astra dengan Institut Manajemen Prasetya Mulya (IMPM) bertempat di Astra. Dosen IMPM bertidak sebagai pengajar dan pembimbing program.AMMP dilaksanakan setahun sekali. Usai AMMP karyawan naik golongan VA.Pada saat mencapai gol.VC , mereka haruskembali disaring dan dibekali lagi untuk bisa naik golongan VI (General Manager ). Nama programnya Astra General Management Program ( AGMP). Bedanya di sini, peserta AGMP tidak perlu ditelaah oleh Departemen HR.Penyaringannya dilakukan mealui ujian tertulis dalam bahasa Inggris terhadap kemampuan analisis kasus dari calon peserta program (logical analysis of cases ) . Untuk itu TOEFL peserta minimal harus 450.Caranya, para peserta siberi satu lembar soal dalam bahasa Inggris berisi 6 kasus bisnis dan mereka diminta memberikan rekomendasi solusi berdasarkan kasus-kasus itu.
Source : Human Capital edisi Maret 2004
from: http://lowongankerjas.com/
(bila ada kesalahan penulisan url sumber, kami mohon maaf dan silahkan hubungi kami)
------------------------------------------------------------------
How To Best Start Your Career
(Lowongan Kerja Online) - Every person should take the time and do the simple exercise of career planning. You will get a new perspective regarding your career goals. It is a very useful exercise, especially before starting to look for a new job.
There are so many goals to set, that most of the people do not even know what to choose. All kinds of material gains, fame and wealth, comfort and luxury, glamour and beauty are among the things that most count in this matter. The choices one can make are quite confusing, as it can go from acting to singing, writing to banking, software programming to business.
Some doubts may also occur in people's minds. They often wonder whether they are up to the goal they have chosen and whether they will be successful in that certain field. Maybe none of these career paths is suitable for your skills and performances, but it is worth the time to analyze all the options.
The first step when starting the career planning task, is choosing between finding out what you really like doing and do it no matter what the gains and the growth patterns may be, and , as a second option, finding out what really motivates you, find out which among the careers gives you what you want and build up the necessary skills for it. No matter what you choose in this first stage, the end result will be getting the goal that most motivates you.
So, in the first method the journey itself is your reward and in the second one you are carefully working your way to your reward.
Knowing your strong and weak points will be most useful in making the choice. In order to do that, a good idea would be to consider all your accomplishments, all the compliments you got, the times when you worked with passion at and all the work that really inspired you. Write these down and you will get your answer. Should you be good at organizing, at making people comfortable, at physical activity, at leading, at solving puzzles, at playing music or games, any of these things can provide a career option you can set as a goal.
The next step is listing the things that motivate you most. After considering all your aspirations and aptitudes, you will most certainly make the right choice regarding your career goal.
by Dalvin Rumsey
About the Author
Easy browse through many classifieds for New York Jobs , New York City Apartments and many other categories.
Program Management Trainee (MT) dengan berbagai variasi jenis dan tingkatannya diyakini sebagai salah satu cara untuk menjaring calon-calon terbaik pemimpin perusahaan si masa depan.Sejumlah perusahaan di Indonesia telah membuktikannya.Bagaimana liku-liku mereka mengembangkan program MT?
Peter B.Stok,Presdir Bank Niaga, Agus Martowardojo, Presdir PermataBank, atau Sigit Pramono ,Presdir Bank BNI adalah eksekutif puncak bank yang cukup populer di indonesia.Namun , tidak banyak yang tahu bahwa mereka mencapai posisi puncak itu benar-benar dari bawah. Mereka adalah peserta program MT di masing-masing bank.
Peter B.Stok adalah lulusan pertama Executive Development Bank Niaga tahun 1975.Agus mengikuti program MT CitiBank dan Sigit dididik melalui program serupa di Bank Exim.Masing-masing perusahaan memiliki istilah berbeda untuk program yang menerima sarjana baru lulus dari berbagai universitas itu. Bank Internasional (BII) dan Grup Sinar Mas menggunakan istilah Management Development Program. Rudy N.Hamdain, Direktur Consumer Banking BII adalah salah satu lulusan MDP BII. Meski nama berbeda-beda, esensinya tetap sama : program khusus untuk menyiapkan kader-kader pemimpin perusahaan di masa depan.
Sebagai wahana penyiapan kader pimpinan, program MT disusun sedemikian rupa oleh setiap perusahaan, mencakup keahlian dan kompetensi, karakter, budaya kerja, sistem nilai perusahaan, dan kepemimpinan. Beberapa perusahaan idaman membangun program MT sangat sistematis , teruji dan bergengsi seperti Citibank, Unilever, Bank Niaga dan Astra. Hasilnya, banyak lulusan program MT mereka yang dibajak perusahan lain.
Proses seleksi program MT dilakukan dengan sangat ketat, baik dilaksanakan sendiri oleh bagian SDM perusahan maupun dengan menyerahkannya kepada konsultan terpercaya. Ribuan peserta yang mengikuti proses seleksi disaring sehingga menyisakan sedikit kader terbaik. Berbanggalah mereka yang berhasil lolos mengikuti program MT. Bangga boleh saja, tetapi jangan pongah. Kenapa ? Program ini setiap tahun selalu ada sehingga mereka bukan satu-satunya kader pimpinan masa depan. Sebagai lulusan baru dari perguruan tinggi, jelas peserta MT masih minim keahlian, pengalaman, pemahaman soal sistem dan budaya kerja, dan kepemimpinan.
Selain itu, beberapa program membuat program MT dengan melibatkan karyawan berpengalaman – yang kelak menjadi bawahan peserta MT – sebagai pengajar. Bank Niaga, misalnya. Karyawan bawah namun berpengalaman dalam operasional perbankan diberi kesempatan mengajari karyawan pimpinan ( istilah peserta MT di Bank Niaga )
“Secara psikologis, hal ini menimbulkan efek luar biasa bagi karyawan. Bayangkan, dia harus mengajari karyawan yang kelak akan menjadi atasannya,” tegas C.Heru Budiargo, Executive Director Compliance & Risk Management Bank Niaga. Heru sendiri merupakan lulusan program Pendidikan Eksekutif (PPE) Bank Niaga tahun 1979. PPE Bank Niaga berlangsung 7 bulan. Sekitar 2-3 bulan berlangsung pendidikan di dalam kelas di fasilitas pendidikan Bank Niaga Bintaro.Sisanya, 4-5 bulan, merupakan on the job training, dimana karyawan pimpinan itu ditempatkan di cabang-cabang terpilih di Jakarta. Dengan sistem ini, kata Heru yang didampingi Awaldi, VP HR Management Group, karyawan pimpinan memiliki pengetahuan memadai untuk terjun langsung dalam operasional di cabang-cabang. Setelah lulus, mereka memang ditempatkan di cabang-cabang dengan jabatan Sub Manager.
Konsep PPE diadopsi dari program MT Citibank tahun 1974 saat Bank Niaga dipimpin Roby Djohan. Maklum, program MT Citibank telah terstandar dengan baik dan diterapkan di seluruh jaringan Citibank Global. Oleh Bank Niaga, konsep MT Citibank itu disempurnakan sehingga lahirlah PPE seperti yang kini diterapkan Bank Niaga. Jumlah peserta PPE bervariasi setiap tahunnya sesuai kebutuhan perusahaan. Tahun lalu, Bank Niaga merekrut 110 peserta PPE dan tahun ini diproyeksikan melebihi angka itu. ”Ini untuk memenuhi kebutuhan ekspansi jaringan “, ujar Heru.
Lantas, berapa perkiraan biaya per peserta yang dikeluarkan Bank Niaga untuk mendidik peserta PPE?” Sekitar 50 juta,” jawab Heru. Biaya sebesar itu mesti diperhitungkan oleh setiap cabang yang meminta mereka. ”Bila dibajak perusahaan lain, harganya tentu lain, “ ungkapnya diplomatis.
Secara garis besar, program penyelenggaraan MT di sejumlah perusahaan di Indonesia bisa dibilang seragam. Calon karyawan umumnya dipilih dari sejumlah universitas unggulan dengan batasan indeks prestasi tertentu. Setelah melalui proses seleksi yang cukup ketat, mereka yang terjaring dikelola dengan baik melaui berbagai program pelatihan secara berjenjang. Di IBM, para officers yang memiliki kemampuan kualitas kerja di atas rata-rata, dari masing-masing pool dalam satu wadah yang disebut Top Talent. Menurut Manajer IBM Indonesia, Audry Wardana, pada kelompok ini mereka oleh supervisor masing-masing masih terus digembleng dalam berbagai hal sesuai bidang masing-masing. Orang-orang inilah yang kelak diharapkan menjadi pimpinan masa depan di IBM.
Bagi yang sudah mengenal tradisi Astra, keberhasilan perusahaan ini dalam mempersiapkan calon-calon pemimpin masa depan tentu bukan hal asing. Sudah lama Astra dikenal memiliki pusat pelatihan dan pengembangan karir di berbagai jenjang dan jabatan yang pengelolaannya dipusatkan oleh lembaga khusus AMDI (Astra Management Development Institute ). Lembaga yang semula bernama Astra Education Center ini sudah sudah berdiri sejak 1989, yang tugas utamanya mempersiapkan profesional andal untuk menuju jenjang karir eksekutif. Melalui lembaga inilah Astra membangun dan mengembangkan sumber daya manusia secara terarah dan terukur.
Menurut Linawaty, Manager Head Recruitment & Career Management Department PT Astra International, tugas pengembangan sumber daya manusia dalam hal kepemimpinan sampai ke jenjang eksekutif secara umum ditangani oleh AMDI. Namun di luar itu masih ada lagi pos pengemblengan yang dilakukan secara berjenjang. Misalnya Astra Management System yang fokus pelatihannya ditekankan pada cara berfikir dan bekerja, Astra Leadership Comptence yang wajib diikuti untuk jenjang-jenjang tertentu.
Program MT Group Astra dilaksanakan oleh Departemen Rekrutmen dan Pengembangan
Karir PT. Astra International Tbk. Peserta MT harus mengikuti Astra Basic Management Program (ABMP ) selama 2 minggu. Di situ peserta dibekali dengan sistem manajemen, budaya perusahaan, struktur organisasi, dan Astra Total Quality Management , sebelum diterjunkan ke bidang pekerjaan masing-masing. Setiap tahunnya Astra merekrut 300 -350 sarjana baru lulusan terbaik untuk kader pimpinan. Perekrutan dilaksanakan hampir setiap bulan sesuai kebutuhan Astra dan anak perusahaannya.
Setiap pekerja MT Astra mendapat gol. IVA dengan gaji kotor Rp 2,75 juta perbulan. Sub- golongan IV terdiri dari IVA sampai IVF. Tergantung prestasinya, setiap karyawan bisa mencapai kenaikan sub-golongan itu 1,5 tahun hingga 2 tahun sehingga butuh waktu sekitar 9 ahun untuk naik menjadi supervisor (manajerial atau gol.V). Semakin tinggi golongan tentu waktu yang dibutuhkan untuk naik golongan lebih lama.
Untuk naik golongan IV keV , setiap karyawan harus mengikuti program pengembangan kepemimpinan dengan nama Astra Middle Management Program (AMMP). Peserta AMMP ditelaah dulu oleh Departemen Rekrutmen dan Pengembangan Karir sehingga peserta AMMP benar-benar mampu. “Sebab , selesai training , peserta harus membuat proyek berkaitan dengan penyempurnaan proses bisnis Astra selama 3 bulan,” kata Linawaty didampingi Wuri Roosianti , Senior Analyst departemen yang sama.
Pengelolaan AMMP dikerjakan Astra dengan Institut Manajemen Prasetya Mulya (IMPM) bertempat di Astra. Dosen IMPM bertidak sebagai pengajar dan pembimbing program.AMMP dilaksanakan setahun sekali. Usai AMMP karyawan naik golongan VA.Pada saat mencapai gol.VC , mereka haruskembali disaring dan dibekali lagi untuk bisa naik golongan VI (General Manager ). Nama programnya Astra General Management Program ( AGMP). Bedanya di sini, peserta AGMP tidak perlu ditelaah oleh Departemen HR.Penyaringannya dilakukan mealui ujian tertulis dalam bahasa Inggris terhadap kemampuan analisis kasus dari calon peserta program (logical analysis of cases ) . Untuk itu TOEFL peserta minimal harus 450.Caranya, para peserta siberi satu lembar soal dalam bahasa Inggris berisi 6 kasus bisnis dan mereka diminta memberikan rekomendasi solusi berdasarkan kasus-kasus itu.
Source : Human Capital edisi Maret 2004
from: http://lowongankerjas.com/
(bila ada kesalahan penulisan url sumber, kami mohon maaf dan silahkan hubungi kami)
------------------------------------------------------------------
How To Best Start Your Career
(Lowongan Kerja Online) - Every person should take the time and do the simple exercise of career planning. You will get a new perspective regarding your career goals. It is a very useful exercise, especially before starting to look for a new job.
There are so many goals to set, that most of the people do not even know what to choose. All kinds of material gains, fame and wealth, comfort and luxury, glamour and beauty are among the things that most count in this matter. The choices one can make are quite confusing, as it can go from acting to singing, writing to banking, software programming to business.
Some doubts may also occur in people's minds. They often wonder whether they are up to the goal they have chosen and whether they will be successful in that certain field. Maybe none of these career paths is suitable for your skills and performances, but it is worth the time to analyze all the options.
The first step when starting the career planning task, is choosing between finding out what you really like doing and do it no matter what the gains and the growth patterns may be, and , as a second option, finding out what really motivates you, find out which among the careers gives you what you want and build up the necessary skills for it. No matter what you choose in this first stage, the end result will be getting the goal that most motivates you.
So, in the first method the journey itself is your reward and in the second one you are carefully working your way to your reward.
Knowing your strong and weak points will be most useful in making the choice. In order to do that, a good idea would be to consider all your accomplishments, all the compliments you got, the times when you worked with passion at and all the work that really inspired you. Write these down and you will get your answer. Should you be good at organizing, at making people comfortable, at physical activity, at leading, at solving puzzles, at playing music or games, any of these things can provide a career option you can set as a goal.
The next step is listing the things that motivate you most. After considering all your aspirations and aptitudes, you will most certainly make the right choice regarding your career goal.
by Dalvin Rumsey
About the Author
Easy browse through many classifieds for New York Jobs , New York City Apartments and many other categories.
Jangan Lupa Share Artikel Ini Ya...?
Bagikan artikel ini ke temanmu melalui "SosMed" kamu di bawah ini:
Bagikan artikel ini ke temanmu melalui "SosMed" kamu di bawah ini:
Comments :
0 komentar to “| Lowongan | Management Trainee (MT)”
Post a Comment
>>
Setiap komentar yang Anda berikan sangat kami hargai. Terlebih komentar yang bersifat membangun dan bermanfaat bagi pembaca yang lain. Setiap komentar yang masuk akan kami lihat terlebih dahulu sebelum ditayangkan untuk menjaga komentar yang bersifat SPAM, cabul, promosi link / produk atau segala hal yang bersifat fitnah dan tidak sesuai dengan misi situs ini.
Silahkan tulis komentar Anda pada kolom di bawah ini.
Panjang komentar tidak dibatasi. Komentar bisa berisi pendapat, pengalaman pribadi, opini publik dan sebagainya.
Terima kasih sebelumnya atas komentar yang Anda berikan. :)
.