Sudahkah Anda daftarkan blog Anda ke Blog Directory?
.

Belajar Dari Jobs Festival 2006 Istora Senayan

Belajar Dari Lowongan di Jobs Festival 2006 Istora Senayan
LowonganKerja-Online :: Sejumlah pengunjung kecewa pada lowongan "Jobs Festival 2006" yang di gelar oleh PT Kanna Infomedia di Istora Senayan Jakarta selama tiga hari dari 1-3 September. "Saya merasa sedikit kecewa pada pagelaran kerja di Istora ini karena perusahaan peserta pameran yang sesui dengan lowongan bidang ilmu atau kompetensi saya hanya sedikit," ujar pengunjung "Jobs Festival 2006", Lestari Yana, di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan bahwa keahlian yang dimilikinya adalah manajemen asuransi, namun pada pameran kerja itu perusahaan asuransi yang menjadi peserta pameran hanya berjumlah sekitar tiga perusahaan. Menurut dia, seharusnya momentum seperti itu bisa dijadikan ajang cari kerja sepuas-puasnya, bukan ajang membuang duit untuk sesuatu yang belum pasti. Kurangnya kepastian bekerja dari lowongan para perusahaan peserta pameran, katanya, dapat menimbulkan rasa tidak percaya lagi pengunjung.

Selain itu, Jobs Festival 2006 yang juga dikunjungi Ratna, menanggapinya dengan kekecewaan. "Bayar mahal, tapi lowongan pendidikan yang dibutuhkan perusahaan peserta pameran kebanyakan D-III dan S1," katanya. Menurut dia, pengangguran di negeri ini lebih didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Umum (SMU) ataupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sehingga pameran-pameran kerja seperti itu harus lebih mengutamakan lowongan para lulusan SMU atau SMK, bukan lowongan para lulusan sarjana.

Selain Yana dan Ratna, Zul Hendri juga mengungkapkan kekecewaannya pada pameran tersebut. Dia mengatakan dirinya tidak berminat untuk masuk ke dalam arena pameran karena berdasarkan informasi dari temannya yang masuk ke dalam pameran lowongan yang dibuka oleh para perusahaan kebanyakan untuk lowongan posisi `sales` (penjualan) dan lowongan `marketing` (pemasaran). "Saya lihat brosur perusahaan-perusahaan peserta pameran yang diberikan teman saya memang benar bahwa posisi lowongan kerja yang dibutuhkan lebih banyak untuk posisi `lowongan sales` dan `lowongan marketing`," ujar Hendri.

Lowongan Tenaga Pemasaran
Sementara itu, Direktur Kanna Infomedia, perusahaan penyelenggara "Jobs Festival 2006" di Istora Senayan Jakarta, Ricky Januar mengatakan memang penyerapan yang paling besar adalah untuk posisi lowongan kerja sebagai tenaga pemasaran.

Menurut dia, lowongan pemasaran bukanlah bentuk pekerjaan yang jelek. Jika suatu perusahaan tidak ada tenaga pemasarannya, maka bisnis tidak akan maju. "Marketing merupakan ujung tombak dari keberhasilan suatu perusahaan," kata Ricky. Perusahaan peserta pameran, katanya, bukan hanya perusahaan milik lokal saja, perusahaan asing juga ikut serta dalam Jobs Festival kali ini. Sebagai bukti, kata Ricky, ada salah satu perusahaan asing milik Filipina membuka 500 lowongan kerja dalam pameran itu. "Dari 500 lowongan kerja itu, nantinya akan dipekerjakan di pabrik," ujarnya.

Biaya masuk pameran yang dipungut Rp30.000 itu, merupakan strategi penyaringan pengunjung yang akan mencari kerja. Dengan cara tersebut, kata dia, perusahaan dapat melihat dari kualitas dari peserta pameran yang mencari lowongan pekerjaan. "Seperti `Job Fair` yang pernah digelar Depnaker itu kan gratis, atau tidak dipungut biaya. Hal seperti itulah yang sulit dikontrol kualitas tenaga kerjanya. Biasanya `Job Fair` seperti itu, membuat banyak perusahaan kecewa," ujar Ricky saat di temui di dalam pameran.

Menurut dia, dengan biaya masuk Rp30.000 itu lebih murah dibandingkan harus mengirim lamaran lowongan melalui kiriman pos, mungkin untuk melamar lowongan dari koran itu bisa mengeluarkan biaya Rp20.000 untuk satu lamaran saja. "Keuntungan jika melamar lowongan melalui acara di Istora ini yakni lebih murah dan lebih banyak dapat memasukkan lowongan lamaran," katanya.

Dia mengatakan standar kompetensi perusahaan untuk lowongan tenaga kerja saat ini semakin tinggi, untuk itu jenjang pendidikan merupakan salah satu ketentuan yang dibutuhkan kebanyakan perusahaan. "Sekitar 90 persen perusahaan pencari tenaga kerja memang membutuhkan lulusan D-III. Sedangkan perbandingan antara lowongan perusahaan dengan pencari kerja tidak berimbang, hal itulah yang menjadi pertimbangan kita mengapa lebih mengutamakan lulusan D-III dalam Jobs Festival ini," kata dia.

Ricky mengatakan peserta yang mengikuti lowongan "Jobs Festival 2006" itu sebanyak 60 perusahaan dengan 5.000 lowongan kerja. Sedangkan untuk lulusan yang dibutuhkan yakni, mulai dari SMU hingga S2. "Jumlah lowongan yang dibuka memang lebih didominasi bagi para lulusan D-III dan S1, itupun telah disesuaikan oleh rata-rata pengunjung dari pameran yang sudah pernah di gelar," kata Ricky.

Dia mengatakan Jobs Festival yang di gelar dari tanggal 1-3 September 2006 itu, ada tren peningkatan jumlah pengunjung dari festival sebelumnya yang hanya sekitar 7.000-8.000 pengunjung. Sedangkan untuk Jumat ini saja, sekitar 3.000 pengunjung sudah memadati tempat tersebut.

Pada tahun 2006 ini, kata dia, merupakan festival ke-4 yang pernah digelar Kanna Infomedia, dan target pengunjung yang ditetapkan yakni sebanyak 13.000 orang. "Saya optimistis adanya peningkatan jumlah pengunjung pameran lowongan kerja kali ini, karena perusahaan yang mengikuti lowongan pameran cukup beragam dan peserta hari ini saja sudah mencapai 3.000 orang, apalagi esok, yang merupakan hari libur, dimana semua orang memiliki waktu luang untuk mengunjungi pameran," ujar dia. ***

----------------------------------------------------
source: artikel Republika
antara/purs
the keywords of lowongan kerja online are lowongan festival, job lowongan, fair lowongan, lowongan in February, istora lowongan, kanna infomedia lowongan and pameran lowongan.


==========================================


Five Best Ways To Hunt For A Job

The five best ways to find a job are listed below in order of importance:
Ask for lowongan job leads from your family, friends, people in your community, staff at lowongan job centers especially at your local community collage or the collage or school where you graduated form.

Ask them one simple question: do you know any lowongan jobs at the place you work or do you know of any other place hiring? Searching for a lowongan job using this method has a 33% success rate, which means out of every 100 people using this method, 33 will find a lowongan job and 67 out of 100 people will not find the lowongan jobs that are out there if they use only this method to search for a lowongan job. This is one of the five best ways to look for a lowongan job, but this method is not fool proof.

Knocking on the door of any employer, factory, or office that interests you, whether they are know to have a vacancy or not. this method has a 47% success rate, which means out of every 100 people who use this method, 47 will find a lowongan job and 53 will not, this is given that only this search method is used. This is one of the five best ways to look for a lowongan job, but again this method is not fool proof. remember no one method will wok for every one every time no matter what the odds.

Using the Yellow pages to identify subjects and fields of interest to you in the town or city that you live in or would like to work in, and then calling up employers listed in that field, to ask if they hiring for the type of position you can do, and do well.

Using this method has a 69% success rate, which means out of every 100 job hunters, 69 will find a lowongan job and 31 lowongan job hunters out of 100 will not find the lowongan jobs that are out there if they only use this method of finding a lowongan job. Do the same thing mentioned above, but now do this in a group. In a group with other lowongan job-hunters using the Yellow pages cold call employers in your town or city and then ask them if they are hiring.

Using this method you will have a 84% success rate. That is out of every 100 people 84 people will get the lowongan job, leaving 16 job hunters out of hundred who will not find a lowongan job. Again this is one of the five best ways to find a lowongan job but is not a fool proof method. Doing a life changing lowongan job hunt ( basically means changing you career, or deciding to work for your self)

This method has a 86% success rate. That is out of every 100 job-hunters 86 will find a lowongan job or a new career. This method's success rate is 12 times higher than the success rate for resumes. But remember no method is fool proof and a lowongan job hunter should use a mix off all these methods to increase his or her chances. ***

---------------------------------------------
by Manik Thapar (MBA
Visit my site http://www.careerpath.cc
About the author: Manik Thapar (MBA) http://www.careerpath.cc


==================================


Does Your Morning Coffee Cause You Pain or Discomfort?

Does your morning coffee cause you pain? Are you frustrated when a night out dining with friends ends in discomfort instead of relaxed conversation? Do you carry antacids with you every day? Heartburn is more than just a nuisance. It can detract from enjoying a meal, force you to change your routine and hang over your every decision - what to eat, what to drink, when to lay down.
What is this monkey on your back and how can you find relief?

WHAT CAUSES HEARTBURN?
Heartburn occurs when the acid content of the stomach makes its way back into the esophagus. A burning sensation and even a bitter taste are experienced by heartburn sufferers. If you are suffering more than twice a week you may have acid reflux disease - also known as lowongan GERD. Why is this important? Not all heartburn is caused by lowongan GERD (Gastroesophageal reflux disease). Occasional heartburn can be caused by a variety of factors but if you have regular episodes there are things you can do to help.

WHAT CAN I DO?
If you have regular heartburn the first thing you should do is stay away from regular use of antacids. Antacids can relieve the pain of occasional heartburn, but because they are designed to neutralize the acids in your lowongan stomach they can cause the stomach to create MORE acid - a cycle called 'acid rebound'. Some medications can also cause diarrhea or constipation or even increase the risk of food poisoning by lowongan inhibiting the growth of good bacteria.

Watch out for trigger foods such as caffeine, alcohol, citrus, chocolate, minty, spicy or tomato-based foods as well as fatty or fried foods, onions or garlic. Being overweight or smoking also increases the risk of GERD and lifestyle changes may help to control the lowongansymptoms. Activities such as lying down after a meal, bending forward, lifting heavy items or eating large meals can bring acid reflux on. Avoiding these activities after a meal, eating smaller portions and raising the head of your bed several inches may help.

Some natural products such as orange peel extract are being researched for their abilities to curb heartburn.

WHO IS AT RISK?
Anyone. But it should be noted that pregnant women, children, overweight individuals and smokers are all likely candidates. Young babies have immature digestive systems. National Lowongan Digestive Diseases (NDDIC) says that most children outgrow lowongan GERD by the time they are one year old. However, because the symptoms are painful precautions like frequent burping and keeping the infant upright for 30 minutes after eating can reduce the occurrence. Older children may have to take similar precautions in diet and activity as lowongan adults. You should always consult your doctor when you suspect lowongan GERD to avoid future complications.

Being overweight or pregnant increases the pressure in the abdomen. 25% of pregnant women experience heartburn at some time during their pregnancy. If you suspect lowongan GERD it is important to contact your doctor as there can be harmful side effects of persistent heartburn including scaring of the esophagus, asthma, erosion of the teeth and even increased risk of esophageal lowongan cancer. Frequent, persistent heartburn can also be a symptom of other serious conditions and should be checked on by a professional.
The information contained in this article is for lowongan educational purposes only and is not intended to medically diagnose, treat or cure any disease. Consult a health care practitioner before beginning any health care program.***

-----------------------------------------------------------
by Emily Clark
About the author: Emily Clark is editor at Lifestyle Health News and Medical Health News where you can find the most up-to-date advice and information on many medical, health and lifestyle topics.


Jangan Lupa Share Artikel Ini Ya...?
Bagikan artikel ini ke temanmu melalui "SosMed" kamu di bawah ini:


Comments :

0 komentar to “Belajar Dari Jobs Festival 2006 Istora Senayan”

Post a Comment

>>
Setiap komentar yang Anda berikan sangat kami hargai. Terlebih komentar yang bersifat membangun dan bermanfaat bagi pembaca yang lain. Setiap komentar yang masuk akan kami lihat terlebih dahulu sebelum ditayangkan untuk menjaga komentar yang bersifat SPAM, cabul, promosi link / produk atau segala hal yang bersifat fitnah dan tidak sesuai dengan misi situs ini.

Silahkan tulis komentar Anda pada kolom di bawah ini.
Panjang komentar tidak dibatasi. Komentar bisa berisi pendapat, pengalaman pribadi, opini publik dan sebagainya.

Terima kasih sebelumnya atas komentar yang Anda berikan. :)
.

New Expert Authors

# dr. R. Agusti Sp.PD-KGEH
Seorang dokter spesialis Gastroenterologi-Hepatologi pada beberapa Rumah Sakit swasta di Tangerang. Pembicara di berbagai seminar, terutama pada masalah penyakit Gastroenterologi-Hepatologi.

# Johan Suhardi
Anggota Kadin dan juga seorang Pembicara Motivasi. Suka menulis dan memegang beberapa perusahaan Consumer Goods di Batam dan Jakarta.

# M. Supriyadi, SE
Accounting Manager PT. Samudra Berdikari Jaya, Jakarta. Menulis beberapa artikel di beberapa surat kabar Ibu kota. Tergabung dalam klub kesehatan Sehati Club Tanggerang.

# Drs. Julian M. Toha
Pengamat Politik Timur Tengah. Mengisi siaran pada salah satu radio swasta di Surabaya. Penulis Buku "Dari Gaza, Sebuah Suara Pilu" ini hobi bonsai dan koleksi jam kuno.

# Ir. Wijayanto Dahlan
Chief Engineer pada PT. Perkasa Dean Steel, Batam. Lulusan ITB ini juga aktif di Club Paralayang dan memiliki hobi memancing. Pernah diundang menjadi pembicara di beberapa seminar di Singapore.

# Jumadi Suryo
Seorang Internet Marketer dan SEO. Memiliki Blog yang pernah direlease di majalah The Comp, Canada. Sekarang staff pengajar di beberapa lembaga kursus Internasional di Jakarta.

# Timya Gayatri, SH.
Seorang pengacara perempuan dan pengamat hukum Internasional. Menulis banyak artikel di beberapa majalah hukum luar negeri. Sekarang sebagai "dosen terbang" di salah satu Perguruan Tinggi di Australia.

# Robert Jayadi
Seorang pengusaha bisnis waralaba. Terhimpun dalam organisasi Franchise Asia yang berpusat di Singapore. Menulis banyak artikel tentang dunia franchise dan permasalahannya. Seorang pengusaha sukses.

Anda Punya Blog...?

Pasang Logo IndexArticles.com di blog Anda. Silahkan klik tombol ''Highlight All'' dan copy-paste-kan code html di dalamnya di blog Anda.


Here's what the logo looks like:
 

Copyright © 2009 by: www.IndexArticles.com

Proudly Powered by: Blogger
Designed by blogtemplate4u.com | Blogspot Tutorial